Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 22:
Abraham Disuruh Mengorbankan Ishak
1. Apakah Allah tahu tentang kejahatan orang Sodom dan Gomora?
+ Yah, Dia tahu.
2. Jikalau manusia lupa tentang Allah, apakah Allah akan lupa tentang orang itu? Atau melupakan dosanya?
+ Allah tidak akan melupakan orang atau dosanya.
3. Mengapa Allah harus menghukumkan setiap dosa?
+ Karena Allah suci dan sempurna adaNya.
+ Karena Allah menciptakan manusia baik dan sempurna.
+ Karena setiap dosa menunjukkan bahwa orang berlawanan dengan Penciptanya, Allah.
4. Mengapa Allah tidak cepat menghukum orang Sodom dan Gomora karena dosanya?
+ Karena Allah ingin manusia bertobat dan berpaling dari kejahatannya.
+ Karena Allah mau menyelamatkan mereka.
5. Apakah Allah hanya mengancam dan tidak menghukum?
+ Tidak. Allah selalu harus menghukumkan semua dosa. Dia selalu memenuhi janjiNya.
6. Bila waktu penghukuman orang berdosa sudah sampai, siapa yang bisa menghentikan Allah?
+ Tidak ada yang bisa mengganggu usaha Allah melakukan rencanaNya.
7. Sebagaimana dosa menarik Lot masuk ke Sodom, apa yang dosa berbuat dalam hati kita semua?
+ Dosa selalu menarik kita agar semakin tertarik berbuat kejahatan.
8. Dalam kegiatan/kejahatan yang mana kita seperti orang Sodom dan Gomora?
+ Kita banyak menipu atau berbohong.
+ Kalau marah tetangga, kita saling mengutuk.
+ Kita mencuri; kita berzinah dengan istri orang lain; dan kita membunuh.
9. Mengapa Allah menyelamatkan Lot?
+ Karena Lot menyadari bahwa dialah orang yang berdosa terhadap Allah.
+ Dia tahu bahwa dosanya mendatangkan hukuman kematian abadi.
+ Dia juga tahu Allah sendiri mampu menyelamatkannya.
+ Karena dia tahu dan percaya Allah akan kirim JuruselamatNya untuk menyelamatkannya.
10. Mengapa Allah membuat istri Lot menjadi tiang garam?
+ Karena istrinya tidak bertaat kepada Allah. Dia menoleh ke belakang.
11. Mengapa istrinya menoleh kebelakangnya?
+ Karena lebih senang hidup dengan dosanya atau ketidaktaatannya kepada Allah.
+ Dia tidak mau menanggalkan dosanya.
12. Allah telah berjanji akan memberi anak laki-laki kepada Abraham dan Sara.
+ Usianya Abraham sudah 100 tahun dan umur istrinya Sara sudah 90 tahun, namun masih belum mempunyai anak-anak.
Apakah Allah lupa perjanjianNya untuk memberi anak laki-laki kepada Abraham?
+ Tidak. Allah tidak mungkin lupa perjanjianNya.
+ Dia selalu ingat dan memenuhi perjanjianNya.
13. Apakah Allah mengubah rencana memberi anak laki-laki kepada Abraham?
+ Tidak juga. Dia selalu melakukan yang dikatakan atau dijanjikanNya.
+ Jangan lupa Abraham sudah berusia 100 tahun dan Sara berusia 90 tahun, apalagi Sara mandul.
14. Apakah tidak terlalu sulit untuk Allah memberikan Abraham dan Sara anak laki-laki?
+ Tidak ada yang terlalu sulit bagi Allah. Dia bisa berbuat apa saja yang Dia hendaki.
+ Sebagaimana Allah janjikan, Dia akan memberi seorang anak laki-laki kepada Abraham dan Sara.
Mari kita membaca Kejadian 21:1-3:
1TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankanNya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikanNya. 2Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan firman Allah kepadanya. 3Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
15. Bagaimana Allah bisa berbuat yang mustahil?
+ Karena Allah adalah sumber kehidupan. Dia bisa berbuat apa saja yang Dia hendaki — yang mustahil juga.
16. Siapa namanya anak yang Allah memberi kepada Abraham dan Sara?
+ Namanya Ishak.
17. Setelah beberapa tahun, Ishak bertumbuh menjadi anak muda yang sehat dan kuat sekali.
+ Orang tuanya sangat berbangga dan mengasihinya.
18. Apakah Abraham tahu/ingat bahwa Allah berencana mendatangkan Juruselamat lewat keturunan Ishak?
+ Yah. Dia ingat.
Namun pada suatu hari, Allah bicara dengan Abraham tentang Ishak. Kita membaca Kejadian 22:1-2:
1Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” 2FirmanNya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
19. Mengapa Allah memerintahkan kepada Abraham bahwa dia harus mengorbankan anaknya?
+ Allah mau mencoba/menguji dia.
+ Allah mau tahu apakah Abraham lebih mengasihi anaknya atau Pemberi anaknya.
+ Allah mau tahu yang mana lebih penting dalam kehidupan Abraham; Allah atau anaknya.
+ Allah mau tahu apakah Abraham lebih mengasihi Pemberi anaknya, atau anak yang diberikannya?
20. Mengapa Allah berani memerintahkan itu kepada Abraham?
+ Allah memberi kehidupan kepada Abraham.
+ Allah memberi kehidupan kepada Ishak. Allah adalah Pemberi kehidupan.
+ Allah adalah Tuhan manusia semua dan berhak berbuat apa saja yang Dia inginkan.
21. Apakah tetangga berani mengurus anak-anakmu?
+ Tidak. Mengapa tidak?
+ Karena bukan anak sendiri, jadi mereka tidak begitu berhak mengurus mereka.
22. Apakah tetanggamu berani memerintahkan anda bekerja dalam ladang mereka?
+ Tidak. Mengapa tidak?
Sebab bukan ladang kepunyaan sendiri.
+ Sebagai Bapak, atau tuan manusia, Allah berhak memerintahkan kita masin-masing semuag.
Ketika Allah memerintahkan Abraham mengorbankan Ishak, apa yang Abraham lakukan? Abraham mendengar dan langsung bertaat. Coba membaca Kejadian 22:3:
3Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham. Ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya. Ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
23. Abraham membelah kayu untuk korban bakaran, mengambil Ishak dan dua bujangnya, dan berangkat ke tempat yang Allah tunjukkan.
24. Bagaimana dia bisa melakukan begitu?
+ Kalau Abraham mengorbankan Ishak, bagaimana Allah akan memenuhi perjanjianNya?
+ Kalau Abraham mengorbankan Ishak, bagaimana Allah akan memberi keturunan lebih banyak kepadanya?
+ Dan bagaimana akan Allah mengirim Juruselamat lewat keturunannya kalau Ishak dikorbankan? Hebat!
25. Allah berjanji kepada Abraham bahwa anaknya Ishak akan menjadi bapak keturunan banyak, dan bahwa dari keturunannya akan datang Juruselamat.
+ Apakah Allah mengubah rencanaNya? + Tidak.
+ Apakah Allah mengambil keputusan untuk membatalkan perjanjianNya? + Tidak juga.
+ Apakah Abraham berpikir Allah mengubah pikiranNya? + Tidak juga.
26. Abraham percaya kepada Allah dan perjanjianNya.
+ Abraham tetap percaya bahwa Allah akan melakukan sesuai dengan perjanjianNya.
+ Abraham tetap percaya sesuai perjanjian Allah bahwa Dia akan mengirim JuruselamatNya.
27. Abraham berpikir Allah akan berbuat apa kalau dia mengorbankan anaknya?
+ Abraham percaya kalau dia mengorbankan anakya Ishak, Allah akan membangkitkannya.
+ Kalau Allah mengatakan sesuatu, Abraham yakin Allah pasti akan melakukannya.
28. Rupanya kepercayaan Abraham berbeda dari kepercayaan Adam dan Hawa.
+ Di Taman Eden, Allah berkata Adam dan Hawa akan mati kalau makan dari Pohon Baik dan Jahat. Karena tidak percaya yang dikatakan Allah, mereka tidak bertaat kepadaNya. Makan saja!
+ Abraham percaya Allah dan bertaat; mengambil anaknya Ishak dan dua bujangnya, mengantar mereka ke tempat yang Allah tunjukkan.
Mari kita membaca
Kejadian 22:4-7:
4Ketika pada hari ketiga, Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana. Kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” 6Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 7Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?”
29. Apa yang ditanyakan Ishak kepada bapaknya?
+ ?Dimanakah anak domba untuk dikorbankan??
30. Ishak sadar bahwa bapaknya akan berkorban karena api dan kayu telah dibawa, tetapi dia bingung karena anak domba tidak dibawa untuk dikorbankan.
Apa yang Abraham menjawab kepada anaknya Ishak? Bacalah Kejadian 22:8:
8Abraham menjawab, “Anakku, Allah sendiri akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagiNya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
31. Abraham percaya bahwa Allah akan mempersiapkan korban untuk dikorbankan.
+ Kepercayaan yang paling penting. Bukan cukup kalau kita hanya mendengar. Abraham sungguh percaya yang dikatakan Tuhan.
+ Kita juga harus sungguh-sungguh percaya Firman Allah kalau kita mau diselamatkan.
+ Contoh: Seorang yang sangat sakit pergi dilihat oleh Doktor. Sesudah memeriksa orangnya, Doktor memberi obat untuk dibawa pulang dan diminum. Yang sakit menerima obat dan mendengar penjelasan Doktor tetapi obatnya tidak diminum. Akhirnya mati. Orang sakit itu mengambil obat dan membawa pulang, tetapi mati karena tidak diminum.
+ Nah, itulah kita dengan berita keselamatan. Harus minum (menerima) agar berlaku di hati. Hanya orang yang sungguh-sungguh percaya (menerima) dan melakukan sesuai dengan yang dikatakan Tuhan akan menerima keselamatan yang Allah siapkan.
32. Allah menyelamatkan hanya orang yang sungguh-sungguh percaya kepada FirmanNya. Firman Allah terdapat di dalam Alkitab.
Mari kita membaca Kejadian 22:9-10:
9Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, diatas kayu api. 10Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
33. Apa yang Abraham berbuat?
+ Dia mengikat anaknya Ishak dan meletakkannya di atas mezbah yang dia susun.
34. Apakah Abraham mampu menyelamatkan Ishak?
+ Tidak bisa, tetapi karena dia ingat firman Allah, bertunduk kepada Allah.
+ Apa korban yang Allah siapkan? Seekor domba tersangkut di dalam belukar di belakangnya.
35. Mengapa Allah mengikat tanduknya korban itu?
+ Allah mengikatnya karena harus menyiapkan korban yang sempurna.
+ Kalau ikat kepalanya, atau kakinya, pasti melukainya dan tidak laku lagi dikorbankan.
+ Harus mengorbankan korban bakaran yang sempurna. Tidak terluka.
36. Abraham segera melepaskan Ishak, menggantikan dia dengan domba sempurna yang Allah siapkan. Wow!
Domba mati mengganti Ishak. Itu yang Allah berbuat untuk kita juga. Domba Allah yang sempurna total menggantikan kita, menjadi korban yang berlaku diterima Allah untuk menghapus dosa kita. Mari kita membaca Kejadian 22:14-19:
14Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan.” Sebab itu, sampai sekarang dikatakan orang; “Di atas gunung TUHAN akan disediakan.” 15Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, 16kataNya: “Aku bersumpah demi diriKu sendiri … karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu 17maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. 18Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firmanKu.” 19Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat … dan Abraham tinggal di Bersyeba.
37. Mengapa Abraham memanggil tempat itu: “TUHAN menyediakan?”
+ Karena tempat itu adalah tempat khusus di mana Tuhan menunjukkan contoh apa yang akan Dia lakukan untuk kita manusia.
Abraham percaya Allah akan mempersiapkan anak domba itu. Pada waktuNya, Allah juga mempersiapkan korban Juruselamat untuk kita yang percaya, yang berlaku dan sempurna diterima oleh Tuhan untuk menghapus dosa kita agar kita juga dapat diterima Allah. Puji Tuhan!