Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 18:
Tinjauan Nuh, dan Babel
1. Allah berfirman kepada Nuh bahwa Ia akan mengirim hujan menjadi kebanjiran dan manusia semua yang tidak percaya kepada Allah akan dimusnahkan.
2. Apakah Allah pernah lupa melakukan apa yang Dia katakan akan dibuat?
+ Tidak pernah.
Apakah Allah selalu melakukan yang Dia katakan?
+ Selalu melakukanNya.
3. Berapa lama Allah menunggu manusia percaya kepadaNya sebelum Ia bertindak dengan kebanjiran?
+ Dia menunggu 120 tahun.
4. Sambil menunggu mereka percaya kepadaNya, apakah keputusan Allah untuk menghukum dosa manusia berkurang?
+ Tidak.
+ Kemarahan karena dosanya hanya bertambah terus sampai waktu kejatuhkan hukuman manusia karena dosanya sudah tiba.
5. Setelah Nuh selesai membuat bahtera, apa yang Allah katakan kepadanya?
+ Allah menyuruh Nuh masuk bahtera bersama keluarganya semua.
+ Allah juga menyuruh Nuh memasukkan binatang-binatang dan makanannya ke dalam bahtera.
6. Bagaimana Nuh bersama keluarganya masuk bahtera?
+ Lewat pintu satu-satunya yang Allah perintahkan dan disiapkan Nuh.
Bagaimana binatang-binatang masuk?
+ Lewat pintu satu-satunya itu juga.
7. Setelah Nuh bersama keluarganya dan binatang-binatang semua masuk bahtera, apa yang Allah lakukan?
+ Allah menutup pintunya bahtera.
8. Mengapa Allah yang menutupinya?
+ Agar yang di dalam aman dan tidak bisa keluar, dan yang di luar tidak mampu masuk sehingga harus mati.
9. Apakah bisa lari dari hukuman Allah?
+ Tidak bisa.
10. Supaya kebanjiran karena hujan itu bisa menutupi bumi semua, Allah menempatkan air di atas langit yang turun sebagai hujan.
11. Apakah manusia pernah melihat hujan sebelum ini?
+ Tidak pernah.
12. Apa terjadi dengan semua binatang di luar bahtera?
+ Binasa semua.
13. Apa yang terjadi kepada orang di luar bahtera?
+ Binasa semua.
14. Apakah ada di dalam bahtera yang mati/binasa?
+ Tidak ada. Semuanya aman.
15. Apa tanda perjanjian Allah yang Dia memberi kepada Nuh bersama orang semua, termasuk kita juga?
+ Pelangi
16. Apa artinya pelangi yang Tuhan Allah ingin kita ingat?
+ Bahwa tidak akan terjadi lagi kebanjiran seperti waktu zaman Nuh.
+ Tanda itu mengingatkan kita bahwa Allah harus dan akan menghukumkan segala dosa.
+ Juga bahwa Allah adalah pengatur bumi yang aktip dalam bumi kita. Dia memandang kelakuan kita; memberkati yang baik, dan menghukum yang salah/setiap dosa.
+ Dia selalu melakukan apa yang Dia janjikan.
17. Setelah Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya, banyak tahun berlalu. Manusia bertambah banyak dan memenuhi bumi lagi.
18. Yang lahir setelah Nuh adalah nenek moyang kita.
19. Apakah nenek moyang kita itu semua mengenal Allah?
+ Tidak, tetapi pasti ada cerita-cerita yang disampaikan oleh tua-tua kepada anak-anaknya tentang kebanjiran yang terjadi, dan hukuman Allah yang disebabkan dosa orang.
+ Ada cerita tentang bahtera yang dibangun Nuh untuk menyelamatkan mereka yang masuk. Karena mereka percaya kepada Tuhan, mereka tidak kena hukuman dan kemarahan Tuhan karena dosanya.
+ Lalu ada cerita pelangi dan perjanjian Allah yang menunjukkan bahwa tidak akan terjadi lagi pemusnahan bumi dengan kebanjiran.
+ Pasti banyak cerita yang menyadarkan orang bahwa Allah menghukum yang berdosa, dan memberkati yang ingin mengikuti FirmanNya.
20. Bintang-bintang di langit, ciptaanNya yang begitu indah dan menarik, berteriak-teriak tentang hal-hal yang menunjukkan kita bahwa ada Pencipta yang baik, dan bahwa kita diciptakan dalam pola suatu oknum yang Maha Kuasa, yang berusaha memperkenalkan Diri kepada kita. (Mazmur 19:1-2)
+ Kita manusia harus mengikutiNya.
21. Apakah kebenaran ini tidak mengarahkan pikiran kita untuk berusaha mengenal siapakah Dia dan di manalah Dia?
+ Tentu, justru karena itu, Tuhan memperkenalkan diri kepada kita manusia. Hallelujah!!
22. Walaupun begitu, tidak banyak nenek moyang kita yang percaya kepadaNya.
+ Karena dikuasai Setan, mereka mengikuti tipu-tipuannya.
+ Karena diberitahukan lebih berguna mempersembahkan kepada matahari, bulan, dan bintang-bintang.
+ Banyak juga yang berkata: “Lebih baik kita membuat berhala untuk disembah.”
23. Maka mereka membuat dari batu dan kayu yang berbentuk manusia, binatang-binatang, dan burung-burung untuk dipersembahkan makanan dan hartanya dengan harapan itu akan menolong dan melindungi kehidupan mereka.
24. Setan yang mendorong nenek moyang kita untuk tidak percaya kepada Allah, dan untuk menolak Firman dan jalanNya.
25. Setan juga yang mendorong nenek moyang kita untuk mempersembahkan hartanya kepada matahari, bulan dan bintang-bintang.
26. Setan mendorong nenek moyang kita untuk mempersembahkan kepada roh pohon-pohon, kali, dan juga roh orang yang sudah mati.
27. Setan tidak inginkan siapapun menyembah Allah.
28. Setan tidak mau nenek moyang kita dipimpin Allah. Dia hanya mau setiap orang mengikuti bisikannya supaya orang tidak mau mengikuti Allah.
29. Setelah air bah terjadi, salah satu nenek moyang kita ikut bisikan Setan–namanya Nimrod. Dia memaksa orang yang mengikutinya untuk membangun banyak kota. Salah satunya disebut Babel.
Di kota Babel, Nimrod memerintah orang membangun salah satu menara jangkauannya tinggi sampai kena sorga supaya bisa menyembah roh-roh jahat. Mari kita membaca Kejadian 11:1-4:
1Adapun seluruh bumi satu bahasanaya dan satu logatnya. 2Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. 3Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik…4Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.”
+ Allah memberitahukan manusia yang lahir setelah Nuh untuk memenuhi bumi dan hidup berserakan di seluruh bumi.
+ Allah juga memberitahu mereka bahwa Dia tidak mau mereka hidup terkumpul banyak di satu tempat supaya tidak melupakan Allah.
30. Mengapa Allah tidak mau mereka berkumpul hidup di satu tempat?
+ Allah mau manusia memenuhi bumi.
+ Sebab semakin banyak orang, semakin membuat rencana yang kurang baik. Kalau manusia lupa kepada Tuhan dan FirmanNya, mereka akan tambah bermacam-macam kejahatan.
+ Allah mau mereka memenuhi bumi dengan rencana, pekerjaan, dan hidup positip – rencanaNya Tuhan.
31. Tetapi mereka memilih berkumpul dan hidup bersama-sama. Lalu, hasil pikirannya mau membangun sebuah kota yang bernama Babel, dan mendirikan menara tinggi. Mengapa ingin berbuat begitu?
+ Mau membuat nama yang besar agar terlihat orang yang hidup berdekatan.
+ Juga ingin supaya orang semua pindah ke kota agar namanya terkenal dengan apa yang mereka buat.
+ Rupanya mereka tinggi hati dan mau membanggakan diri.
Ketika mereka mulai membangun menara yang begitu tinggi, apakah Allah melihat? Bacalah Kejadian 11:5:
5Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang sedang didirikan oleh anak-anak manusia itu.
32. Allah/Tuhan melihat bahwa mereka sedang membangun menara tinggi.
+ Allah selalu tahu semua pikiran setiap orang.
+ Allah selalu mendengar yang kita katakan.
+ Allah selalu melihat segala yang kita lakukan.
33. Sebelum seorang mulai berpikir, Allah sudah tahu pikirannya semua.
+ Allah juga tahu setiap kata yang akan kita ucapkan sebelum diucapkan.
Apakah Ia tahu setiap usaha yang akan dilakukan setiap orang sebelumnya?
+ Dia tahu.
+ Allah adalah Maha Tahu!
34. Manusia berpikir Allah melupakan apa yang mereka berbuat.
+ Tetapi Allah tidak pernah lupa apa yang dipikirkan manusia.
+ Dia juga tidak lupa apa yang manusia berkata.
+ Dan Ia tidak pernah lupa apa yang manusia berbuat.
Apa yang dikatakan Allah ketika Dia melihat manusia tidak bertaat kepadaNya dan berbuat demikian? Coba membaca Kejadian 11:6-7:
6Allah berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. 7Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.
35. Karena nenek-moyang kita tidak taat kepada Allah, Dia memutuskan untuk menghukum mereka.
Hukuman apa yang Allah putuskan untuk memberi?
+ Allah memutuskan untuk mengacaukan bahasa mereka sehingga satu tidak bisa mengerti yang lain.
Kalau bahasa berbeda satu dengan yang lain, apakah bisa saling mengerti dan terus membangun?
+ Tidak. Tentu kacau!
Dan kalau bahasa berbeda-beda, apakah bisa hidup bersama-sama di satu tempat?
+ Tidak bisa. Kacau!
+ Allah memutuskan memberi bahasa satu beda dengan yang lain sehingga tidak bisa mengerti satu dengan yang lain.
36. Dulu sekali nenek-moyang kita bebicara dengan satu bahasa. Karena tidak bertaat kepada Allah dan tidak mau memenuhi bumi seperti yang diperintahkan kepadanya, Allah memberikan bahasa-bahasa yang berbeda satu dengan yang lain.
37. Maka mulai di Babel, Allah memberi bahasa-bahasa yang berbeda kepada manusia. Bahasa yang berbeda di dunia kita sekarang mulai di Babel.
+ Bahasa Inggeris mulai di Babel; Bahasa Perancis mulai di Babel. Bahasa Lani mulai di Babel. Bahasa Espanyol mulai di Babel. Bahasa yang berbeda-beda di dunia kita semua titik mulanya di Babel.
Setelah Allah memberi bahasa berbeda-beda kepada manusia, apa lagi yang Allah lakukan? Mari kita membaca Kejadian 11:8-9:
8Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. 9Itulah sebabnya sampai sekarang kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa bangsa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
38. Setelah Allah memberi kepada setiap bangsa bahasa yang berbeda, Dia juga menyerakkan mereka ke tempat-tempat yang berbeda di seluruh bumi, berjauhan satu dengan yang lain.