Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 16:
Henokh dan Nuh
1. Apa yang menjadi motivasi hidup untuk Kain dengan keturunannya?
+ Mencari kesenang-senangan diri, uang, dan barang-barang.
2. Waktu Kain membunuh adiknya Habel, apakah Setan berusaha menghentikan Allah berbuat yang Dia rencanakan?
+ Mungkin dicoba, tetapi sama sekali tidak terjadi!
+ Tidak ada siapapun yang dapat mengganggu rencana Allah melaksanakan kehendakNya.
3. Karena Kain membunuh adiknya Habel, apakah Allah lupa/meninggalkan perjanjianNya untuk mengirim Juruselamat?
+ Tidak. Allah tidak pernah lupa melaksanakan perjanjianNya.
4. Mengapa Allah memberi Adam dan Hawa anak laki-laki lagi yang dipanggil Set?
+ Karena rencana Allah untuk mengirim Juruselamat lewat keturunan Adam belum komplete.
+ Karena Kain membunuh Habel, Allah memutuskan mengirim Juruselamat lewat Set.
5. Mengapa Adam dan Hawa mati?
+ Karena mereka tidak menaati firman Allah tetapi ikut ajakan Setan untuk makan yang terlarang, mereka berdosa dan mendatangkan hukuman mati.
6. Mengapa manusia semua mati?
+ Karena dosanya Adam dan Hawa, dan karena dosa kita juga.
Apakah hukuman Allah bagi semua yang berdosa?
+ Kematian.
7. Apa yang jelas kepada Henokh tentang dirinya?
+ Dia tahu bahwa dia lahir sebagai anak Adam dan Hawa.
+ Dia tahu bahwa ia lahir di luar Taman Eden.
+ Dia mengerti bahwa ia lahir dalam dosa.
+ Dia menyadari bahwa ia akan mati karena dosanya.
8. Apa yang Henokh tahu tentang Allah?
+ Dia tahu bahwa Allah suci.
+ Dia menyadari bahwa hukuman dosa apa saja adalah kematian.
+ Dia juga sadar bahwa Allah sendiri mampu menyelamatkannya.
+ Henokh percaya bahwa Allah akan mengirim Juruselamat untuk menyelamatkan manusia dari kuasa Setan.
9. Apa yang terjadi kepada Henokh yang luar biasa?
+ Allah mengantar Henokh langsung ke sorga agar tinggal bersama-sama dengan Tuhan. Dia tidak mati seperti orang lain.
10. Sorga itu seperti apa?
+ Sorga adalah tempat yang indah sekali di mana tidak ada kesedihan atau tangisan.
+ Tidak ada kesakitan atau kematian juga. Halleluyah!!
11. Mengapa Allah mengantar Henokh ke sorga?
+ Karena Henokh bertaat kepada Allah.
+ Karena Henokh menghampiri Allah hanya dalam jalan yang Tuhan sendiri tentukan.
+ Karena Allah senang bergaul dengan anak-anakNya.
12. Setelah Allah mengantar Henokh ke sorga, bertahun-tahun lewat dan manusia banyak lahir di muka bumi. Sedangkan keturunan Set dan Henokh melanjutkan keinginan mengikuti Tuhan, kebanyakan orang lebih senang mendengarkan dan mengikuti suara Setan.
Mari kita membaca Kejadian 6:1-2:
1Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
13. Siapakah “anak-anak Allah” dalam ayat ini?
+ Mereka adalah anak-anak dari keturunan Set, orang yang percaya.
+ Sedangkan anak perempuan adalah anak-anak dari keturunan Kain. Itu anak-anak yang tidak percaya kepada Allah.
14. Apa yang orang dari keturunan Set berbuat kepada anak dari keturunan Kain?
+ Anak laki-laki Set mulai menikah dengan anak perempuan keturunan Kain.
+ Anak laki-laki yang percaya Allah mulai menikah perempuan yang tidak percaya kepada Allah.
+ Yang sudah percaya kepada Allah mulai menikah dengan yang belum percaya kepadaNya.
15. Apa yang terjadi ketika anak laki-laki keturunan Set mulai kawin dengan keturunan Kain?
+ Makin lama makin banyak yang tidak mau mendengarkan Allah dan menolak FirmanNya.
+ Mereka hanya mau mengikuti keinginan Setan.
+ Makin lama orang banyak mengikuti pikiran dan kepercayaan sendiri dan menolak Firman Allah.
+ Lama-kelamaan mereka lebih senang mengikuti keinginan sendiri dan bertambah banyak.
Apakah Allah senang karena lama-kelamaan kebanyakan manusia tidak mau mengikuti Allah lagi? Mari membaca cerita dalam Kejadian 6:3:
3Berfirmanlah TUHAN: “RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
16. Allah tidak senang / tidak ingin bahwa makin lama, makin manusia bertambah banyak, manusia tidak mau mendengar dan mengikuti FirmanNya.
17. Mengapa Allah mau manusia mendengarkanNya?
+ Supaya manusia tidak dimusnahkan di atas muka bumi.
+ Maka Allah memutuskan untuk membatasi umur manusia menjadi hanya seratus dua puluh tahun.
18. Kalau manusia tetap tidak mau mengikuti jalan Tuhan, apa yang Allah putuskan untuk melakukan.
+ Kata Tuhan bahwa Dia akan menghukum mereka dengan kematian.
19. Bagaimana Allah berbicara dengan mereka?
+ Allah berbicara kepada mereka lewat Allah Rohul Kudus.
20. Apa yang dikatakan Allah lewat Rohul Kudus?
+ Harus mendengarkan firman Allah, bukan bisikan Setan.
+ Allah berkata, “Ikutilah saya. Jangan mengikuti keinginan sendiri.”
21. Apakah Setan berbicara dan mempengaruhi pikiran mereka dalam zaman dulu juga?
+ Tentu.
Apa yang dia katakan di hati manusia?
+ Dia membujuk manusia agar tidak perlu mendengar kata-kata Tuhan.
Mengapa Setan tidak mau kita manusia mendengar kata-kata Allah?
+ Setan ingin manusia dibinasakan. Dia melawan rencana Tuhan.
22. Kalau kita menolak mendengarkan Allah berbicara di hati kita, Allah akan menghukumkan kita.
+ Lebih baik kita mendengarkan kata-kata Allah dari pada bisikan Setan, bukan?
23. Walaupun Allah berbicara lewat Rohul Kudus kepada manusia, apakah mereka mendengarNya?
+ Tidak. Mereka menolak suaraNya.
Mari kita membaca Kejadian 6:11:
11Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
Walaupun Allah lewat Rohul Kudus berusaha berbicara kepada manusia, kebanyakan orang tidak mau mendengarkanNya. Bumi menjadi ramai dengan kekerasan, kejahatan, dan kebencian.
24. Bagaimana sifat manusia pada waktu Nuh?
+ Orang semakin mementingkan diri, kerakusan, sifatnya iri hati, tipu-menipu, saling memarahi, senang bertengkar, saling memperdayakan, jahat dan perkelahian, pembunuhan.
+ Mereka tidak mau mengikuti jalan Tuhan; mau menentukan dan mengikuti jalan dan cara hidup sesuai keinginan.
25. Manusia sekarang ini tidak jauh berbeda dari manusia pada waktu Nuh.
+ Manusia sekarang mementingkan diri, rakus, tipu-menipu, iri hati, saling memarahi dan jahat.
26. Apakah manusia pada waktu ini tipu-menipu, saling bertengkar, saling membunuh? Apakah lebih senang mengikuti jalan sendiri? Dan menolak mengikuti jalan Tuhan?
+ Betul sekali.
27. Orang itu lahir sebagai orang berdosa karena mereka keturunan dari Adam dan Hawa.
28. Manusia semua lahir sebagai orang berdosa karena kita juga keturunan dari Adam dan Hawa.
Bacalah Kejadian 6:5, 12:
5Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, … 12Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
29. Apakah Allah melihat dosa itu semua?
+ Yah. Allah melihat semua dosa … masing-masing dosa dan kejahatan Dia lihat.
+ Allah bukan seperti manusia. Manusia berusaha menyembunyikan dosanya dari Allah, tetapi Allah berada di mana-mana jadi ketahuan semua.
+ Allah melihat semua dosa/kejahatan dan akan menghukumkan semua.
+ Allah menghukumkan semua dosa dengan kematian.
30. Apa yang anda merasa Allah berpikir waktu melihat semua dosa orang-orang itu?
+ Dia menyesal! Mau menghapuskan semua.
Mari kita membaca dari Kejadian 6:6-7:
6maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya. 7Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
31. Allah sangat menyesal karena melihat semua dosa dan kejahatan yang dilakukan manusia. Bumi yang diciptakan bagus semua sudah rusak dengan tindakan mereka.
+ Allah memutuskan untuk menghapus/ memusnahkan ciptaanNya.
32. Bagaimana anda berpikir — Apakah Allah omong saja atau berbicara benar?
+ Ingat apa dikatakan Allah kepada Adam dan Hawa kalau mereka makan dari pohon yang terlarang? Allah menjelaskan bahwa mereka akan mati.
Apakah itu omongan atau benar? Apakah mereka mati atau tidak? Mereka mati. Allah melakukan apa yang dikatakanNya.
+ Ingat apa yang Allah katakan kepada Kain dan Habel? Allah menjelaskan kepada mereka bahwa menghampiri Allah harus pakai cara yang Allah tentukan. Kalau tidak, akan ditolak.
Apa yang terjadi? Apakah Allah omong saja atau bicara benar? Allah melakukan yang dikatakan kepada mereka, bukan?
+ Allah bukan seperti kita manusia. Kita sering omong, tetapi tidak melakukan. Allah selalu melakukan yang dikatakanNya.
Karena kasih dan murah hati Allah, ada satu orang yang Allah tidak akan memusnahkan. Mari kita membaca Kejadian 6:8-10:
8Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. 9Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 10Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
33. Mengapa Allah memutuskan tidak akan memusnahkan Nuh? Apakah karena Nuh tidak pernah berdosa?
+ Tidak. Nuh lahir sebagai orang yang berdosa seperti kita semua.
+ Nuh lahir sebagai budak Setan seperti kita semua.
34. Jadi mengapa Allah memutuskan untuk tidak memusnahkannya?
+ Karena Nuh tidak mendengar Setan tetapi mengikuti jalan yang Tuhan tunjukkan.
+ Nuh menunggu kedatangan Juruselamat.
+ Nuh menyadari bahwa ia lahir dalam dosa.
+ Nuh tahu dia sudah berdosa terhadap Tuhan.
+ Nuh sadar bahwa Allah menghukum semua orang yang berdosa dengan kematian.
+ Ia tahu Allah sendiri mampu menyelamatkannya.
+ Ia percaya Allah akan mengirim Juruselamat untuk menyelamatkannya.
+ Karena kasih karunia Allah, Allah memutuskan untuk tidak memusnahkan Nuh.
35. Apa artinya kata “kasih karunia”?
Inilah cerita untuk diperhatikan: Seorang pencuri sering kali mencuri dari tetangganya. Pada suatu hari, pencuri itu terbawa air kebanjiran. Waktu itu, tetangga melihat pencuri sedang terbawa air kebanjiran dan lompat ke dalam air untuk menyelamatkannya.
Walaupun banyak barang telah dicuri dari tetangganya sehingga dimengerti kalau dia dibiarkan mati, tetangga itu dengan belaskasihan menyelamatkannya. Demikianlah Allah menyelamatkan kita. Kita orang yang berdosa sehingga adil kalau dibiarkan mati, tetapi Allah menyelamatkan kita. Upah dosa adalah maut. Yesus yang mati menggantikan upah dosa kita supaya kita dapat menikmati hidup kekal asal kita percaya kepadaNya.
36. Karena Nuh percaya kepada Allah, Allah memutuskan untuk menyelamatkannya. Itu artinya Juruselamat kita. Oleh sebab dosa, harus kita mati (“upah dosa itu maut”), tetapi Allah bertindak membayar utang dosa kita dan menyelamatkan kita yang percaya kepadaNya.
Allah memberi perintah kepada Nuh. Mari kita membaca Kejadian 6:13-14:
13Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka. Jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam…”
37. Apa yang Allah perintahkan harus Nuh buat?
+ Harus membuat sebuah bahtera (seperti kapal).
38. Mengapa itu diperintahkan kepadanya?
+ Karena Allah akan mengirim suatu kebanjiran untuk memusnahkan segala yang hidup di atas bumi.
+ Allah memberi banyak informasi tentang bagaimana membuat kapal itu (bahtera).
Bacalah Kejadian 6:15-21:
15Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: …
Secara singkat, inilah perintah dan ukuran yang Allah memberi kepada Nuh.
+ Ukurannya: panjangnya 180M; lebarnya 30M; tingginya 18M.
+ Ditutup dengan setengah meter ruangan dibawah atap, dan dipasang pintu masuk disebelahnya.
+ Membuat 3 lantai: lantai bawah, lantai pertengahan, dan lantai atas dengan ruangan kosong paling atas setengah meter.
39. Allah juga berkata kepada Nuh:
+ Aku akan mengirim hujan yang akan menutupi bumi dan memusnahkan semua yang hidup dibawah langit. Setiap makhluk yang hidup bernafas akan binasa.
+ Tetapi Aku akan menetapkan perjanjian dengan engkau. Engkau semua harus masuk bahtera itu; engkau, anak laki-laki , istrimu, dan istri anak-anakmu — lalu akan Saya menutup pintu.
+ Satu pasang setiap makhluk harus dimasukkan bahtera: jantan dan betina, supaya terpelihara hidupnya setiap burung dan hewan binatang di muka bumi. Makanan setiap makhluk juga harus dikumpulkan dan disimpan untuk menjadi makanan bagi binatang dan keluarga Nuh.
40. Lalu Nuh melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Allah, demikian dilakukannya. Ukuran bahtera lebarnya, tingginya, panjangnya semua tepat dengan apa yang Allah sendiri perintahkan.
+ Tidak boleh Nuh membangun dengan ukuran yang dia pikirkan. Dia harus membangun bahtera tepat sebagaimana Allah perintahkan.
+ Seperti dulu Adam harus ikut cara berpakaian tepat menurut perintah Allah sendiri.
+ Kain dan Habel juga harus membawa korban tepat menurut apa yang Allah jelaskan. Tidak boleh membawa yang mereka pikirkan.
41. Berapa bahtera harus Nuh buat?
+ Satu saja. Hanya satu yang harus Nuh siapkan.
+ Hanya satu berlaku dipakai untuk menyelamatkan orang dan hewan yang perlu diselamatkan.
+ Hanya satu perlu dipersiapkan; yang lain tidak perlu.
42. Berapa pintu masuk harus Nuh siapkan?
+ Satu saja.
+ Hanya satu pintu perlu dipakai untuk masuk dan diselamatkan di dalam bahtera.
+ Kalau ada lain yang disiapkan atau dibuat, yang lain itu tidak berlaku di mata/kehendak Tuhan.
Apakah Nuh bertaat kepada Allah dan masuk lewat pintu yang disiapkan? Mari kita membaca Kejadian 6:22:
22Lalu, Nuh melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Demikianlah dilakukannya.
+ Dia bertaat! Nuh memperhatikan dan berbuat apa saja yang Tuhan perintahkan.
+ Nuh percaya kepada Allah dan apa yang dikatakanNya.
+ Nuh percaya bahwa Allah tidak menipu.
+ Nuh percaya Allah akan mengirim kebanjiran sebagaimana dikatakanNya.
+ Maka Nuh membuat bahtera tepat seperti Allah katakan.
43. Walaupun Nuh belum pernah melihat hujan, dia percaya kepada Allah dan menaati apa yang Allah katakan kepadanya.
+ Dia percaya Allah akan mengirim kebanjiran sebagaimana dikatakanNya.
44. Apa lagi yang Nuh lakukan waktu sedang membuat bahtera?
+ Sedang membuat bahtera, ia mendesak orang lain ikut mendengarkan Allah.
+ Sedang membuat bahtera, dia memberitahu mereka kebenaran tentang Allah, dan menyarankan mereka percaya kepada Tuhan.
+ Sedang membuat bahtera, Nuh memberitahukan orang bahwa Allah akan mengirim kebanjiran untuk memusnahkan kehidupan di atas bumi.
+ Sebagaimana saya sedang bercerita tentang Allah, Nuh juga berbicara tentang Allah.
45. Apakah kalian berpikir manusia itu mendengarkan Nuh?
+ Tidak. Mereka tidak mau mendengar.
Kelanjutan akan kami ceritakan dalam pelajaran berikut.