Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 58:
Dinajiskan Oleh Yang Muncul Dari Hati KitaMarkus 7:1-5:
1Pada suatu kali, serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 2Mereka melihat bahwa beberapa orang muridNya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 3Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 4dan kalau pulang dari pasar, mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 5Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepadaNya: “Mengapa murid-muridMu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?”
8. Mengapa orang Farisi dan ahli Taurat marah kepada murid-muridNya Yesus?
+ Karena murid-murid Yesus tidak ikut menurut istiadat orang penatua.
9. Apa istiadat orang penatua yang dimaksudkan?
+ Istiadat yang dimaksudkan adalah peraturan-peraturun yang dibuat orang Farisi dan diajarkan harus dilakukan bangsa Israel agar berkenan kepada Allah.
10. Apakah kita akan diterima Allah kalau kita melakukan peraturan dan adat-istiadat yang ditentukan orang?
+ Tidak.
11. Karena orang-orang Farisi melakukan semua peraturan dan istiadat, mereka menganggap diri berkenan kepada Allah sehingga tentu Dia akan menerima mereka.
+ Walaupun orang Farisi melakukan istiadat semua, hatinya mereka penuh kejahatan.
+ Mereka sombong memenuhi segala syarat.
12. Apakah melakukan/memenuhi semua istiadat dan peraturan agama membuat kita berkenan sehingga diterima Tuhan?
+ Tidak mungkin!.
Apakah melakukan semua istiadat dan peraturan agama bisa menghapus segala dosa kita?
+ Sama sekali TIDAK.
13. Walaupun orang Farisi melakukan segala istiadat dan peraturan agama dengan baik, hati mereka tetap penuh dosa.
Kalau panci kita kena kotoran ayam atau tikus di dalamnya, apakah bersih kalau luarnya saja yang dicuci?
+ Tidak mungkin!
Bagaimana Yesus menjawab rombongan orang Farisi ini? Bacalah Markus 7:6:
6JawabNya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu.”
14. Yesus memanggil orang Farisi, “orang munafik!” Apa artinya orang yang dipanggil ‘munafik’?
+ Orang munafik adalah orang yang mengucap kata-kata jauh berbeda dari pada kelakuannya.
15. Yesus juga berkata bahwa yang ditulis oleh nabi Yesaya dalam Firman Allah tentang mereka sungguh benar.
16. Apa yang dikatakan nabi Yesaya tentang orang ini?
+ Nabi Yesaya berkata bahwa mereka mengaku percaya kepada Allah dengan bibirnya, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan.
17. Apakah Allah bisa menerima orang yang hanya mengaku percaya kepadaTuhan dengan bibirnya?
+ Tidak mungkin.
Yesus berkata apa lagi kepada orang Farisi itu? Bacalah Markus 7:7-9:
7“Percuma mereka beribadah kepadaKu sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 8Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” 9Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
18. Yesus mengatakan bahwa “percuma”/sia-sia orang Farisi menyembah Tuhan. Apa maksudnya Yesus mengatakan begitu?
+ Allah tidak menerima penyembahan mereka.
Mengapa Allah tidak menerima penyembahannya?
+ Karena penyembahan mereka tidak mucul dari hati yang mengikuti Dia sesungguhnya. Mereka hanya omong dari bibir saja (omong kosong).
19. Apa yang orang Farisi berbuat dalam penyembahannya?
+ Mereka menambah istiadat yang mereka tentukan di atas kebenaran/peraturan yang ditentukan Firman Allah.
20. Tidak boleh menambahkan atau mengurangi yang diperintahkan Allah dalam FirmanNya. Mengapa?
+ Menambahkan atau mengurangi berarti bukan lagi perintah Alllah. Perintah macam itu menjadi usaha manusia dan itulah sebabnya tidak diterima Allah.
Ketika Yesus menjawab begitu kepada orang Farisi, Dia memanggil lagi semua orang yang berkumpul kepadaNya. Mari membaca Markus 7:14-15 & 17-19:
14Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: “Kamu semua, dengarlah kepadaKu dan camkanlah. 15Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari sesorang, itulah yang menajiskannya.”…17Sesudah ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-muridNya bertanya kepadaNya tentang perumpamaan itu. 18Maka jawabNya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya. 19Karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
21. Apa yang Yesus berkata kepada orang berkumpul?
+ Dia berkata bahwa hal-hal yang masuk seseorang dari luar tidak dapat menajiskannya.
Apa maksudNya Yesus?
+ MaksudNya adalah bahwa orang tidak menjadi najis karena tangan yang tidak dibasuhkan atau makanan terlarang karena hal-hal itu tidak kena hati. Kena perut saja. Yang menajiskan seorang adalah hal-hal yang kurang suci di dalam hati.
22. Apakah yang kita makan memungkinkan kita berkenan kepada Tuhan dan diterima Dia?
+ Tidak mungkin.
Apa yang kita tidak makan membuat kita diterima Tuhan?
+ Tidak juga.
Apakah pakaian yang kita pakai memungkinkan kita diterima Allah?
+ Tidak juga.
Apakah pakaian yang kita tidak pakai menjamin kita diterima oleh Allah?
+ Tidak juga.
Mari kita membaca lagi ajaran Yesus dalam Markus 7:20-23:
20KataNya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. 21Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 23Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
23. Apa yang Yesus mengatakan menajiskan seorang?
+ Yang menajiskan seorang adalah apa yang mucul dari hatinya.
24. Karena Adam dan Hawa berdosa di taman Eden, hati mereka menjadi najis, maka:
+ Kain dan Habel lahir dengan hati yang najis.
+ Lalu Abraham, Ishak, Yakup semua lahir dengan hati yang najis. Selanjutnya setiap orang Israel lahir dengan hati yang najis.
+ Setiap orang lahir dengan hati yang najis sebab kita lahir dari keturunan Adam dan Hawa.
+ Karena kita semua lahir dengan hati yang najis, kenajisan/dosa keluar dari hati kita.
25. Apakah Allah melihat kejahatan dan kenajisan dalam hati kita?
+ Dia melihat itu semua.
+ Allah melihat bahwa hati setiap orang penuh kejahatan: pikiran yang jahat, keinginan mencuri, membunuh, perzinahan, lapar uang, kebencian, penipuan, percabulan, fitnah, kesombongan–kejahatan itu semua keluar dari hatinya orang dan membuatnya najis.
Kemudian Yesus menceritakan suatu perupamakan lagi. Bacalah Lukas 18:9-12:
9Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10“Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa: yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 12aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
26. Dalam perupamaan ini, Yesus mengatakan bahwa ada dua orang yang masuk Bait Allah untuk berdoa. Satu adalah seorang Farisi dan satu seorang pemungut cukai.
27. Orang Farisi berpikir apa tentang dirinya?
+ Dia berpikir hatinya tidak najis karena dia melakukan istiadat orang tuanya.
+ Dia juga berpuasa dua kali seminggu.
+ Dan memberi persepuluhan dari penghasilannya ke Bait Allah.
+ Dia sangat sombong, dan merasa selalu berbuat yang baik jadi lebih bagus dari pada orang lain.
+ Orang Farisi ini tidak percaya bahwa dia perlu Juruselamat.
Bagaimana orang pemungut cukai? Bacalah Lukas 18:13:
13Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
28. Orang pemungut cukai berpikir apa tentang dirinya?
+ Pemungut cukai itu tahu hatinya najis.
29. Bagaimana dia menyadari hatinya najis?
+ Karena dia tahu pikirannya jahat berasal dari hati yang najis/jahat.
+ Dia tahu bahwa dialah seorang berdosa, dan telah berdosa terhadap Allah.
+ Dia juga menyadari tidak mampu mengubah hatinya yang najis itu, dan bahwa dosanya harus dihukumkan dengan kematian.
30. Pemungkut cukai tahu dosanya harus dihukumkan dan memanggil Tuhan untuk menyelamatkan hatinya.
Kemudian, apa yang dikatakan Yesus? Bacalah Lukas 18:14:
14Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
31. Apakah Allah menerima orang Farisi?
+ Tidak.
Mengapa Allah menolak orang Farisi?
+ Karena orang Farisi tidak percaya bahwa dia mempunyai hati yang najis dan sungguh telah berdosa terhadap Allah.
32. Apakah Allah menerima doa pemungut cukai?
+ Diterima Allah.
Mengapa Allah menerima doa pemungut cukai?
+ Karena pemungkut cukai tahu hatinya najis.
+ Dia juga sadar bahwa dia telah berdosa terhadap Allah.
+ Dan dia mengaku dosanya dan minta Allah menyelamatkannya.
33. Apa yang Yesus katakana setelah menceritakan perupamaan ini?
+ Yesus berkata bahwa orang yang merendahkan diri di depan Tuhan, Allah akan meninggikan; tetapi orang yang meninggikan diri di depan Allah, Allah akan merendahkannya.
Haleluyah!