Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 9:
Seorang Istri Bagi Adam
1. Sesudah langit dan bumi diciptakan, apakah ada bagian yang tertinggal dan tidak diselesaikan?
+ Tidak ada. Semuanya diselesaikan.
Mengapa Allah selalu menyelesaikan apa yang dimulaiNya?
+ Karena Allah tidak pernah berubah. Apa yang Dia mulai, Ia selalu selesaikan. Tidak ada yang bisa menghalangi atau menghentikanNya, entah itu Iblis, roh-roh jahat ataupun kuasa gelap.
2. Mengapa Allah istirahat waktu hari ketujuh?
+ Karena Dia selesai pekerjaan yang direncanakan.
+ Supaya menjadi contoh bagi manusia karena kita memerlukan istirahat untuk kesehatan kita.
+ Agar kita manusia tidak lupa Pencipta kita.
3. Dalam berapa hari segala sesuatu diciptakan Allah?
+ Hanya dalam enam hari.
4. Kalau hujan belum ada pada mulanya, bagaimana Allah mengairi penciptaanNya?
+ Bacalah Kejadian 2:6:
6Ada kabut naik ke atas dari bumi membasahi seluruh permukaan bumi.
5. Apa namanya kebun yang Allah menanam dan mempersiapkan untuk Adam?
+ Kebun Eden
6. Mengapa Taman Eden dipersiapkan untuk Adam?
+ Karena Allah sangat mengasihi Adam dan mempunyai rencana lebih luas dan lebih mantap selanjutnya dalam dunia yang diciptakanNya.
7. Mengapa Allah tidak bertanya Adam, “Apakah anda mau ditempatkan di Kebun Eden?”
+ Karena Adam diciptakan Allah, maka dia adalah milik Allah, sehingga Allah berhak mengurusnya.
+ Manusia semua adalah milik Allah karena diciptakanNya.
8. Apa namanya pohon pertama yang Allah menanam di pertengahan Kebun Eden?
+ Pohon Kehidupan
Mengapa ditanam di pertengahan kebun itu?
+ Karena Allah beringinan Adam akan makan buah dari pohon itu dan hidup selama-lamannya.
9. Dan apa perintah yang Allah memberi kepada Adam tentang pohon-pohon yang diciptakanNya?
+ Namanya pohon itu adalah Pohon Kehidupan, serta Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang Jahat.
+ Allah memerintahkan bahwa Adam boleh makan buah dari Pohon Kehidupan, tetapi dilarang makan buah dari pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat. Kalau makan, pasti mati.
10. Apa artinya kata, “mati” dalam kontex ini?
+ Perpisahan dari Allah, sumber kehidupan.
+ Perpisahan jiwa dan tubuh, dan
+ Dipisahan dan dikirim ke Danau Siksaan Abadi.
Setelah Allah menciptakan Adam, apa/siapa lagi yang diciptakan? Mari kita membaca Kejadian 2:18:
18TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
+ Allah memutuskan bahwa kurang baik kalau Adam hidup sendirian.
+ Allah memutuskan untuk menciptakan istri bagi Adam.
+ Allah tidak bertanya, “Adam mau istri bagaimana?” atau “Mau istri, ngak?” Allah mengambil keputusan sepihak dan menciptakannya.
Mengapa sepihak?
+ Karena Allah sangat mengasihi Adam, dan tahu apa yang paling bagus baginya.
+ Allah beranggapan bahwa kurang baik kalau Adam hidup sendirian.
Mari kita membaca Kejadian 2:19-20:
19Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNya semuanya kepada manusia untuk melihat bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
11. Apakah Allah menciptakan manusia dan binatang sama-sama?
+ Tidak; manusia diciptakan berbeda dari binatang.
12. Apa bedanya?
+ Manusia diciptakan sepadan Tuhan tetapi binatang tidak.
+ Manusia dapat mengenal Tuhan. Binatang tidak.
+ Manusia dapat mengasihi Tuhan. Binatang tidak.
+ Manusia dapat memilih Tuhan. Binatang tidak.
13. Kalau Adam harus memikirkan sesuatu, apakah dia bisa minta tolong binatang?
+ Tidak bisa.
Artinya kata “naluri” adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang tidak dipikirkan–secara automatis. Biasanya untuk melindungi diri. Binatang hidup pakai naluri, bukan pikiran.
+ Walaupun manusia DAN binatang mempunya naluri, hanya manusia diciptakan dengan jiwa yang bisa mempertimbangkan dan mengambil keputusan.
+ Binatang tidak sepadan dengan manusia.
+ Waktu Adam memberi nama kepada segala penciptaan Allah, hanya dia sendiri yang tidak ada penolong yang sepadan dengan dia.
+ Karena Allah sangat mengasihi Adam, Allah mengambil keputusan untuk menciptakan seorang istri yang sepadan dengan Adam.
+ Adam tidak bisa membuatnya sendiri, Iblis tidak bisa, roh-roh jahat juga tidak bisa membuatnya.
+ Hanya Allah sendiri yang bisa membuat/ menciptakan seorang istri yang cocok, yang sepadan dengan Adam untuk menemaninya.
Mari kita membaca Kejadian 2:21-22:
21Lalu TUHAN Allah membuat manusia tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan. Lalu dibawaNya kepada manusia itu.
+ Hebat, yah? Allah mengambil rusuk dari laki-laki, menciptakan istri untuk Adam, lalu memberikannya kepada laki-laki, yaitu Adam.
+ Hanya Allah mampu menciptakan istri untuk Adam.
+ Kuasa Tuhan tidak terbatas. Tidak ada yang Allah tidak mampu lakukan.
+ Allah menciptakan perempuan pertama itu, lalu memberikannya sebagai suatu hadiah yang berharga kepada Adam.
+ Kalau kami diberi hadiah yang berharga, pasti kami akan menjaga itu dengan baik, bukan?
15. Allah mau Adam mempedulikan/bertanggung jawab istrinya dengan baik. Allah ingin agar Adam sangat mengasihi istrinya itu.
Mari kita membaca Kejadian 2:23-24:
23Lalu berkatalah manusia (Adam) itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai “perempuan” sebab dia diambil dari laki-laki. 24Sebab itu, seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging.
16. Allah menciptakan perempuan untuk laki-laki supaya mereka bisa menikah, hidup bersama, dan beranak.
+ Semua yang Allah lakukan selalu baik adanya.
+ Semua yang Allah lakukan sempurna karena Allah hanya baik dan sempurna.
+ Allah tidak mungkin berpikir berbuat jahat.
+ Allah tidak mungkin mengatakan yang jahat.
+ Allah tidak mungkin berbuat yang tidak baik/jahat.
17. Apakah Adam merasa senang dengan istrinya?
+ Dia sangat senang dan memberi nama Hawa kepada istrinya.
Mari kita membaca Kejadian 2:25:
25Mereka berduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
+ Pada mulanya Adam tidak merasa malu.
+ Pada mulanya istrinya juga tidak merasa malu.
+ Pada mulanya Adam dan Hawa tidak tercemar dosa. Mereka diciptakan sempurna seperti segala lainnya.
+ Pada mulanya, Adam beserta istrinya Hawa berjalan-jalan dengan Allah di Taman Eden dan mereka merasa gembira sekali.