Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 5:
Tinjauan Kembali Tentang Allah
1. Dari mana datangnya semua malaikat?
+ Dari mulanya Allah menciptakannya.
2. Kapan Allah menciptakannya? Apakah diciptakan dengan darah dan daging?
+ Tidak; diciptakan sebagai roh-roh.
3. Mengapa diciptakannya?
+ Malaikat diciptakan Allah untuk mengasihNya, untuk menaatiNya dan untuk melayaniNya.
4. Apakah malaikat diciptakan sebagai oknum yang baik atau yang buruk?
+ Semua diciptakan sebagai oknum yang baik saja.
5. Berapa diciptakanNya?
+ Banyak. Tidak bisa terhitung.
6. Pada mulanya, di mana malaikat berdiam?
+ Di sorga dengan Allah.
7. Siapa namanya malaikat yang Allah ciptakan dengan kebijaksanaan dan kecantikan yang luar biasa?
+ Bintang Timur, Putera Fajar
8. Apakah Bintang Timur diciptakan sebagai oknum yang baik atau buruk?
+ Baik, sebab Allah tidak bisa menciptakan apa-apa yang jelek, buruk, atau yang tidak sempurna.
9. Apa yang terjadi dengan Putera Fajar?
+ Dia menyadari kebijaksanaan dan kecantikannya yang luar biasa itu, menjadi sombong, dan mau menurunkan Allah dari takhtaNya.
10. Pada awalnya, siapa berbuat kejahatan lebih dulu?
+ Putera Fajar oknum pertama yang berdosa.
11. Apakah Allah tidak tahu Putera Fajar (Setan) itu akan berbuat demikian?
+ Memang Allah tahu. Allah sudah tahu pikirannya jahat semua itu.
12. Apakah Allah membiarkan Setan melakukan keinginannya?
+ Tidak.
13. Karena Putera Fajar oknum pertama yang berdosa, Allah mengubah namanya menjadi Iblis/Setan. Nama “Iblis” itu berarti “musuh” Allah.
14. Bagaimana Allah menghukum Iblis?
+ Allah marah dan mengusir dia dari sorga.
+ Malaikat-malaikat yang mengikutinya juga diganti namanya menjadi “roh-roh jahat.” Allah mengusir mereka dari sorga bersama dengan Setan.
+ Disamping itu, Allah membuat suatu tempat di mana mereka bersama Setan akan dihukumkan selama-lamanya.
+ Nama tempat itu disebut “tempat penyalaan api selama-lamanya,” atau Danau Api Abadi.
15. Sekarang Setan dan roh-roh jahatnya berdiam di mana?
+ Di bumi ini.
16. Apa yang mereka berbuat di sini?
+ Siang-malam mereka berusaha melawan pekerjaan Allah.
Bacalah Kejadian 1:1:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
17. Apa artinya kata “pada mulanya?”
+ Artinya bahwa sebelum berada apa-apa, Allah bertindak menciptakan segala sesuatu.
18. Kalau belum ada apa-apa di bumi ini, apa yang Allah pakai untuk menciptakan langit dan bumi? Apa yang Allah pakai untuk menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang?
+ Dia sendiri yang menciptakannya.
19. Kalau tidak ada pohon-pohon, bagaimana kita membangun rumah?
+ Tidak mungkin.
20. Kalau tidak ada batu, bagaimana membuat kapak batu?
+ Tidak mungkin.
+ Kalau belum ada apa-apa, bagaimana membuat hal-hal yang kita perlu?
21. Kalau belum ada apa-apa, bagaimana membuat sesuatu?
+ Tidak mungkin, kecuali Allah yang melakukannya.
+ Pada mulanya Allah Bapak, Allah Anak, dan Allah Rohul Kudus menciptakan segala sesuatu walaupun belum ada apa-apa. Coba berpikir.
22. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa membuat segalanya tanpa bahan pengunaan?
+ Bisa karena Allah Maha Kuasa.
+ KuasaNya tidak habis-habis. KuasaNya tidak terbatas. KuasaNya abadi.
23. Siapa lebih berkuasa dari pada Allah?
+ Tidak ada.
24. Apakah Setan lebih berkuasa dari Allah?
Apakah roh-roh jahat lebih berkuasa dari pada Allah?
Apakah manusia lebih berkuasa dari pada Allah?
25. Apakah ada yang Allah tidak bisa lakukan?
+ Tidak ada.
+ Allah bisa berbuat apa saja yang Dia hendaki.
+ Dialah Maha Kuasa!
26. Bagaimana Allah tahu bagaimana melakukan segala sesuatu?
+ Sebab Allah juga Maha Tahu!
27. Siapa mengajar Allah sehingga Dia tahu segala dan bisa mengajar orang lain?
+ Tidak ada sebab pada mulanya tidak ada siapapun yang lain.
+ Allah tidak perlu diajar sebab Dia Maha Tahu. Dialah sumber pengetahuan segalanya.
28. Pengetahuan Allah tidak terbatas.
Pengetahuan Allah tidak berakhir.
+ Tidak ada yang lebih pintar atau bijaksana dari pada Allah: baik Setan, baik roh-roh jahat, baik manusia. Tidak ada.
+ Allah Maha Tahu. Dia tahu segala sesuatu pada setiap waktu.
Itulah sebabnya kita harus mendengar dan melakukan kehendakNya.