Dasar Kepercayaan Kristen yang Teguh
Pelajaran 42:
Allah Menghukum Israel dan Yehuda
1. Walaupun banyak tahun telah berlalu sejak Allah berjanji mengirim Juruselamat, apakah Allah lupa janjiNya?
+ Dia tidak lupa.
2. Kepada siapa Allah menyampaikan berita tentang Juruselamat yang Ia bermaksud mengirim?
+ Kepada nabi-nabi.
3. Di mana tertulis berita tentang kedatangan Juruselamat yang Allah sampaikan kepada nabi-nabi?
+ Di dalam Buku Allah, Alkitab kita.
4. Apakah kebanyakan orang Israel mendengar atau menerima berita itu dari nabi-nabi Allah?
+ Tidak.
5. Apa yang orang Israel berbuat kepada nabi-nabi Allah?
+ Orang Ibrani membunuh nabi-nabi itu.
6. Seharusnya orang Ibrani mendengar nabi-nabi Allah, tetapi pesan dari Allah yang mereka katakan tidak diterima. Bangsa Israel lebih senang mendengarkan nabi-nabi palsu.
+ Nabi-nabi palsu berkata bahwa pesan yang mereka katakan benar karena berita berasal dari Allah.
+ Tetapi tidak benar. Itu hanya penipuan dari Setan sehingga orang tidak mengikuti Allah.
7. Apakah Allah menerima penyembahan orang Israel di BaitNya jikalau mereka juga menyembah patung-patung buatan manusia?
+ Sama sekali tidak.
8. Mengapa Allah menolak penyembahan bangsaNya?
+ Karena Allah tahu mereka tidak sungguh-sungguh menyembah Dia dengan benar. Mereka hanya pura-pura, dan Allah tahu itu.
+ Allah tahu bahwa mereka masih tetap menyembah patung-patung dalam hati mereka.
9. Siapa yang tahu segala pikiran hati kita?
+ Hanya Allah saja.
Apa yang Allah katakan tentang hati kita semua?
+ Allah berkata bahwa hati kita semua penuh dengan dosa.
10. Walaupun kebanyakan orang Israel menyembah patung-patung, apakah juga ada yang menyembah Allah dengan hati yang sungguh-sungguh?
+ Yah, masih ada yang sungguh menyembah Allah.
Mereka itu menunggu siapa supaya bisa menyembah Dia dengan benar?
+ Mereka itu menunggu Allah mengirim JuruselamatNya.
11. Allah bersabar. Dia menunggu orang berbalik dari jalan menuju dosa dan memilih mengikuti jalan Allah saja.
+ Allah menunggu 120 tahun agar orang dari zaman Nuh berbalik dari jalan dosa merek dan mengikuti jalan Allah.
+ Allah juga menunggu lebih dari 200 tahun untuk bangsa Israel berbalik dari jalan kesenangan dosanya dan mengikuti Tuhan.
+ Tetapi bangsa Israel tidak berbalik dari jalan dosanya. Mereka berpikir Allah akan melupakan dosa mereka.
12. Apakah Allah bisa melupakan dosa orang?
+ Tidak pernah.
+ Mereka berpikir Allah tidak akan menghukumkan dosa mereka.
13. Apakah Allah menghukumkan segala dosa?
+ Betul.
+ Seperti Allah menghukumkan orang yang berdosa waktu zaman Nuh, Allah juga menghukumkan dosa bangsa Israel.
Bagaimana Allah menghukumkan sepuluh suku Israel? Dia mengirim bangsa Asyur untuk mengalahkan sepuluh suku Israel dan menjadikan mereka budaknya. Mari kita membaca 2 Raja-raja 17:5-8:
5Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya. 6Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. 7Hal itu terjadi karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain, 8dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel.
14. Bangsa Asyur menaklukkan kesepuluh suku Israel dan membawa orangnya ke Asyur menjadikannya budak mereka.
15. Orang Asyur juga membawa orang dari negeri yang lain untuk hidup bersama dengan orang Israel yang ditinggalkan di tanah Israel.
+ Orang dari negara lain itu tidak percaya kepada Allah tetapi menyembah patung-patung buatan mereka.
+ Orang itu menikah dengan orang Ibrani yang berdiam bersama mereka di tanah Israel. Suku baru mulai dibentuk yang disebut orang Samaria.
16. Orang Samaria menyembah Allah menurut pikiran/cara sendiri dan bukan menurut Firman Tuhan.
17. Setelah Allah menghukum sepuluh suku orang Israel, bagaimana Dia menghukum kedua suku Yehuda itu?
Allah mengirim orang dari negara Babel menaklukkan kedua suku Yehuda itu, dan orang Babel menjadikan mereka budaknya. Mari membaca 2 Raja-raja 25:1-7:
1Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepung-nya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya. 2Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia. 3Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu, 4maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. 5Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia. 6Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia. 7Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.
18. Orang Babel itu menaklukkan kedua suku dari Yehuda dan mengantar orang banyak ke Babel menjadikan mereka budak di rumah orang Babel.
Orang Babel itu juga memusnahkan kota Yerusalem. Kita membaca ini di 2 Raja-raja 25:9-12 & 21:
9Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. 10Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. 11Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. 12Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang…21Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
19. Bagaimana orang Babel memusnahkan kota Yerusalem?
+ Orang Babel membakar Bait Allah.
+ Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan.
+ Dan mereka membakar habis gedung-gedung dalam kota Yerusalem.
20. Allah menghukumkan kesepuluh suku Israel dan kedua suku Yehuda karena mereka tidak berbalik dari kelakuan dosanya.
21. Setelah lewat 70 tahun, orang Yehuda yang hidup di Babel menangis dan berteriak minta pertolongan Tuhan.
22. Mereka berteriak dan berdoa kepada Allah, mengakui dosa mereka. Karena Allah berbelas kasihan, Allah membiarkan mereka kembali ke Yerusalem.
23. Apa yang mereka berbuat ketika tiba di Yerusalem?
+ Mereka membangun kembali Bait Allah.
+ Mereka membangun kembali kota Yerusalem bersama tembok sekeliling kota Yerusalem.
+ Orang Yahudi yang kembali ke Yerusalem dipanggil nama baru.
+ Nama baru yang dipanggilnya: Orang Yahudi.
24. Walaupun orang Yahudi menyembah Allah, mereka juga tetap melanjutkan penyembahan patung-patung yang mereka buat.
25. Maka Allah mengirim dua bangsa lain untuk menaklukkan orang Yahudi, yaitu bangsa Yunani dan bangsa Roma.
+ Allah mengirim bangsa Yunani lebih dulu untuk menaklukkan orang Yahudi. Bangsa Yunani itu mengalahkan orang Yahudi, dan mengambil tanahnya. Waktu berkuasa di atas bangsa Yahudi, bangsa Yunani mengajar bahasa Yunani kepada bangsa Yahudi.
+ Setelah bangsa Yunani, Allah mengirim bangsa Roma untuk menaklukkan orang Yahudi lagi. Waktu bangsa Roma menaklukkan bangsa Yahudi, tanahnya diambil dan orang Yahudi dipaksa membayar pajak tinggi kepada pemerintah Roma.
26. Sebagai hukuman, orang Roma menyalibkan banyak orang Yahudi dan memakukan mereka pada salib.
27. Namanya raja Roma adalah Kaisar, dan dia hidup di kota Roma.
28. Orang Roma menyembah siapa?
+ Orang Roma menyembah banyak patung-patung yang dibuat mereka.
+ Orang Roma juga menyembah rajanya, yaitu Kaisar.
29. Yang berdiam di Yerusalem pada waktu itu adalah tiga klompok pemimpin Yahudi: Orang ahli Taurat, Orang Farisi, dan Orang Saduki.
+ Orang ahli Taurat adalah orang yang bertanggung jawab untuk menulis/ mencatat kata-kata Allah yang diberi kepada nabi-nabi supaya orang bisa membacanya.
30. Waktu dulu, buku-buku seperti kita pakai belum dibuat. Kalau orang mau menulis sesuatu, mereka biasa memakai kulit pohon yang tipis dan panjang dan menggulung-gulungnya dari kedua ujung.
+ Karena makin lama, makin banyak orang ingin membaca kata-kata Allah, maka kertas dibuat dan dibentuk buku untuk menulis Firman Allah.
31. Sepanjang hari demi hari, ahli Taurat rajin menulis kata-kata Allah yang begitu penting di atas kertas baru, maka mereka menjadi sombong.
32. Dan karena selalu menulis kata Allah, lama-kelamaan, ahli Taurat menganggap bahwa mereka lebih mengerti kata-kata Allah; bahwa mereka orang yang tidak berdosa, dan telah menjadi orang istimewa dan suci di mata Tuhan.
33. Apakah menulis kata-kata Tuhan membuat seorang suci, tidak lagi orang yang berdosa?
+ Tidak.
+ Makin lama, makin kebanyakan orang ahli Taurat menjadi orang yang tidak percaya lagi kepada Allah.
34. Pemimpin orang Yahudi lain yang disebut orang Farisi juga mulanya mengajar Firman Allah, tetapi makin lama semakin terbawa pikiran tersendiri sehingga masyarakat diajarkan peraturan-peraturan ciptaan pikiran sendiri dari pada Firman Tuhan.
+ Makin lama mereka terbawa peraturan-peraturan yang mereka sendiri tentukan, semakin lupa bahwa hanya kepercayaan kepada Allah yang menyelamatkan, bukan mengikuti peraturan.
+ Yang mementingkan peraturan paling kuat adalah klompok Farisi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin orang Yahudi yang mendesak mengikuti peraturan-peraturan orang Yahudi.
+ Waktu orang Farisi menentukan peraturan Allah kepada orang Yahudi, mereka juga menambah peraturan yang mereka sendiri tentukan.
35. Orang Farisi percaya kalau seseorang melakukan semua peraturan Allah, pasti diselamatkan. Apakah ada seorang-pun yang mampu melakukan peraturan Allah semua?
+ Tidak ada.
+ Kebanyakan orang Farisi tidak percaya kepada Allah.
36. Ada juga klompok lain yang disebut orang Saduki. Orang Saduki adalah pemimpin Yahudi yang kaya sekali dan menjaga/mengurus Bait Allah.
+ Oleh sebab itu, mereka menganggap diri penting sehingga sombong juga.
+ Mereka juga percaya mereka hidup tanpa dosa.
37. Apakah karena punya banyak uang, kita bisa hidup tanpa dosa?
+ Sama sekali tidak.
+ Kebanyakan orang Saduki tidak percaya Tuhan.
38. Dalam zaman itu, orang Yahudi membangun rumah beribadah di setiap kota yang disebut “rumah ibadat.” Di situ, hari terakhir setiap minggu, mereka berkumpul, mendengar tulisan Musa dan membicarakan hal-hal yang mereka dengar.
+ Tetapi karena orang Yahudi kebanyakan tidak percaya kepada Allah, sering pembicaraan tentang Firman Tuhan salah.
39. Namun tetap ada orang yang sungguh-sungguh percaya janji Nya Allah dan masih menunggu pengiriman JuruselamatNya.